Tuesday, March 26, 2013


Perjalanan pergolakan hidupku dimulai pada saat semester akhir perkuliahanku.  Disinilah pergolakan hidupku dimulai, saat dimana aku sangat membutuhkan dukungan finansial untuk menunjang kelulusanku justru kedua orang tuaku mengalami kesulitan  keuangan  yang luar biasa bapakku sebagai karyawan IPTN waktu itu ikut dalam program pensiun dini yang diselenggarakan oleh perusahaannya yang tidak dibekali tunjangan pesangon sedikitpun. Bukan hanya kondisi keuangan keluarga yang saat itu sedang susah kejadian gempa jogja membuat beberapa dokumen penulisan tugas akhir saya hampir musnah bahkan tugas akhirku yang sudah tersusun  rapi itu pun harus musnah  virus yang ada dikomputer. Saat itu betapa perasaan ini hancur oleh kondisi yang benar-benar sulit untuk di hadapi bayangan tidak lulus di semester ahir itu nampak jelas membayangi tiap detik pikiranku, ditambah lagi bayangan kemarahan dan kekecewaan keluarga jika saya tidak lulus waktu itu juga terus membayangi hari-hariku…saya masih bersyukur atas dorongan semangat teman-teman yang memberikan dukungan moral dan tenaga mereka untuk bersama-sama membantu penulisan tugas akhirku…masing-masing membantu dengan sepenuh kemampuan mereka agar aku bisa lulus bersama-sama mereka. Kesulitan ternyata belum berakhir, Kesedihan dan kegundahan  menyeruak setelah ternyata dosen yang harusnya tanda tangan harus  berangkat ke jakarta untuk study S2 nya, sontak jantung berdetak luar biasa di iringi kegundahan dan tangisan kepasrahan yang tiada henti sambil aku menyelesaikan semua, sore itu 15 menit sebelum waktu pemberangkatan jadwal kereta dosenku ke jakarta pekerjaanku telah selesai. Segera aku telpon  dosenku “ Assalamualaikum ibu dimna? Sudah berangkat belumbu?”  langsung di jawab “ Saya sudah di stasiun mau masuk kereta” mendengar jawaban dosenku sontak aku lagsung memacu sepeda motor ke stasiun,saat baru mau masuk di veron lonceng kereta tanda  kereta akan berangkat berbunyi..ku telpon ibu dosenku “ Ibu di gerbong berapa saya sudah di stasiun” di jawab “ saya di gerbang  4 tapi ini sudah mau jalan tika” sontak saya langsung berkata “ ibu saya ke gerbong ibu, ibu bisa keluar di pintu? “ ya..aku berlari untuk mengejar dosenku di pintu gerbang sambil menyiapkan halaman  yang harus di tanda tangani akhirnya dapat lah aku sodorkan lembaran yang harus di tandangani  sambil kereta berjalan, ibu dosen itu menandatangani  bahkan  ibu itu juga sambil sedikit melempar dalam memberikan halaman itu..saat itu juga saya berteriak..Allohuakbar..Allohuakbar diiringi banjir air mata kebahagiaan yang tidak bisaku bendung sambil menatap ibu dosenku yang juga terharu berlalu dengan keretanya…Seluruh badanku lemas oleh kebahagiaan yang sangat mustahil untuk di pikirkan dengan logika. Ya Alloh sungguh aku berlindung dari segala ketentuan yang engkau berikan  dan aku beriman dengan Qodho dan Qodarmu dengan menyempurnakan Ikhtiar….
Continued : Masa di Bojonggambir


Categories:

0 comments:

Post a Comment